Rabu, 26 Maret 2014

['Nother Late Post] Ku Yakin Hari Ini Pasti Menang

Kemaren, (27 Juni 2012) saya bersama teman teman berkesempatan menonton langsung pertandingan kualifikasi piala AFC U-22 antara Indonesia melawan Australia di Riau Main Stadium atau Stadion Utama Riau. Stadion baru berkapasitas 43.000 tempat duduk ini menjadi tempat berlangsungnya kualifikasi piala AFC U-22. Stadion ini katanya berstandar Eropa. Luas bangunannya 7,4 Ha dengan luas lahan 66 Ha. Atapnya dari Yunani. Rumputnya dari Brazil. Papan Skor Digital dari USA dan Sistem tata suaranya berasal dari Jerman. Wah banget ya untuk ukuran Indonesia. Wajar. Pembangunannya sendiri sampai saat ini (sekitar 97 %) memakan biaya hampir 900 Milyar Rupiah. Bahkan katanya bisa melonjak sampai 1,1 T. WOOOOOOWWW!! Katanya sih ya. Denger-denger sih agak “bermasalah” juga. Tapi kita tidak sedang membahas itu kok. Hehe.


-awesome atmosphere-
Kami datang agak terlambat. Ketika kami sampai di kompleks stadion,

Minggu, 23 Maret 2014

Lutfiah Hamida Adiza

Lutfiah Hamida Adiza namanya. Kulitnya putih bersih. Pipinya merona. Ada serat-serat kemerahan tampak disana. Rambutnya ikal. Bergelung gelung lucu di pinggiran keningnya. Matanya kecil saja. Tapi pupilnya besar memakan proporsi bola matanya. Jika saya letakkan kelingking saya di sela jemarinya, dia akan merapatkan jemarinya tersebut untuk menggenggam kelingking saya erat-erat.

Fia panggilannya. Suaranya bernada tinggi. Dia suka sekali bercerita. Kalau sedang asyik bercerita, tangannya bergerak-gerak turun naik. Kadang kadang tunjuk sana sini. Seru sekali. Ketika dia sedang dalam mood yang baik, dia cepat akrab dengan siapa saja. Supel. Siapa saja ditegurnya. Tukang sayur yang kebetulan lewat. Tetangga yang sedang berkebun.